Jumat, 24 Mei 2013

Seputar Sohibuz Zaman


Rahasia
SOHIBUZ ZAMAN
Oleh : IBNU ZAMAN


DI SETIAP MASA ada yang menguasai zaman disebut sohibuz zaman. Begitulah ketentuan dari  Allah Taala disetiap zaman. Sebagai rahmat Allah kepada umat, khususnya umat Islam. Sohibuz zaman ada dua kategori :

  1. Sohibuz zaman di awal kurun adalah Mujaddid. Kehadirannya laksana kedatangan Rasul di zaman adanya Rasul. Mujaddid memimpin lahir dan bathin manusia, dan yang menonjol pada seorang Mujaddid adalah perjuangannya dan kepemimpinannya.

  1. Sohibuz zaman yang bukan di awal kurun merupakan Ghaust ( Ketua Wali ) di zamannya kehadirannya adalah laksana Nabi di zaman adanya Nabi. Ghaust memimpin secara bathin dan berkatnya. Tapi yang menonjol dari Ghaust  adalah ibadah dan zuhudnya.

Apa maksud Sohibuz zaman  ?

  1. Yaitu orang yang paling arif atau kenal Tuhan di zamannya. Sangat merasa bertuhan dan memiliki rasa kehambaan yang mendalam. Yang sangat mendalam tentang ilmu hati manusia.

  1. Dia mendapat ilham dari Tuhan.

  1. Sangat paham bagaimana mendidik manusia sehingga hasil didikannya sangat berkesan pada jiwa manusia.

  1. Sangat memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi di zamannya.

  1. Kadang kala mendapat berita ghaib dari Tuhan, sebagaimana yang diceritakan Nabi kepadanya.

  1. Dia senantiasa mendapat petunjuk dari Allah Taala.

  1. Dia merupakan orang yang paling bertakwa di zamannya, sebagai anugerah Tuhan kepadanya.

Kedatangan Sohibuz zaman banyak yang tidak mengetahui kecuali sedikit di kalangan umat Islam. Bahkan kadang-kadang dia disusah-susahkan oleh manusia. Padahal secara tidak disadari dialah pembawa berkat. Dengan sebab kehadirannya seluruh manusia diberi rezeki dan dibantu, bahkan ada yang dimurahkan rezekinya.

            Ada juga yang mendapatkan keselamatan karenanya. Tidak kurang yang mendapat ilmu dan berkatnya. Ada orang yang dijauhkan bala bencana karenanya. Do’anya makbul sehingga orang dapat bertawasul kepadanya.

            Karena Allah Taala ingin memperkenalkan sohibuz zaman kepada manusia maka masing-masing disetiap peringkat memiliki keramat sebagai anugerah dari Tuhan.

            Keramat yang terjadi kepada Mujaddid banyak yang bersifat maknawi dan rohani, seperti sabdanya, kesabarannya, keberaniannya, sehingga orang jatuh hati dengannya, perjuangannya dan strateginya yang tepat. Sementara keramat yang terjadi pada Ghaust  banyak yang bersifat lahir, seperti berjalan di atas air, duduk di udara, harimau takut dengannya, makanan terhidang tanpa mengusahakannya, pegang daun jadi uang dan sebagainya yang bersifat lahiriah.

            Namun yang pasti untuk setiap zaman, maka siapa yang membantu Sohibuz zaman akan dibantu sedang siapa yang menghinanya akan terhina, kalaupun tidak dalam jangka pendek, maka dalam jangka panjang pasti akan di timpah kehinaan. 

                                                                                   
Ciri-ciri dan Syarat-Syarat Perjuangan
Untuk Mendapat Kemenangan



CIRI-CIRI PERJUANGAN KEBENARAN

1.    Orang yang suka terlalu suka, yang benci terlalu benci, sehingga kedua golongan ini hilang pertimbangan ( diluar pikiran rasional ).

2.    Pemimpin selain mendapat ilmu yang biasa, kalau dia bukan Nabi, dia dibantu ilham.

3.    Pengikutnya tidak ramai tetapi berkualitas.

4.    Di dalam mendapat ujian, ia juga mendapat bantuan-bantuan yang luar biasa dan tidak diduga.

5.    Berlakunya di dalam perjuangan itu perkara-perkara seperti dibawah ini : mendapat berita-berita ghaib, mendapat mimpi-mimpi yang benar, Yaqazah, Kasyaf, Firasat, Hati, Berkat, Karamah, Paling tidak maunah diwaktu tertentu.

6.    Pengikutnya terlalu kasih kepada pemimpin.

7.    Pemimpin pula laksana ayah kepada pengikut-pengikutnya.

8.    Pengikut-pengikutnya diantara satu sama lain, laksana satu keluarga dari pada seorang ibu dan seorang ayah.

9.    Pengikut-pengikutnya senantiasa memperbaiki diri dari masa kemasa.



SYARAT-SYARAT KEMENANGAN

  1. Adanya seorang pemimpin yang cukup berwibawa. Seperti mempunyai ilmu yang cukup, ibadah yang baik, akhlak yang mulia. Berani, bijaksana, berstrategi, ia mengasihi dan dikasihi.

  1. Taat setia dari pengikut-pengikutnya yang tidak berbelah lagi.

  1. Mempunyai keyakinan yang kental dan luar biasa.

  1. Mempunyai pengikut-pengikut yang tabah dan sabar.

  1. Mempunyai pengikut-pengikut yang berakhlak mulia, ibadahnya baik bahkan merupakan ruhbanun fillail wa fursanun finnahar.

  1. Pengikut yang berukhuwah, bersatu dan bersefaham.

  1. Perjuangannya senantiasa diuji setiap masa hingga akhirnya menerima ujian-ujian yang besar.

  1. Setelah ahli-ahlinya dan pengikutnya ditapis dan disaring dan melalui ujian-ujian.

  1. Setelah pengikut-pengikutnya tinggal sedikit sehingga tidak logik lagi untuk menang.

  1. Manakala pemimpinnya sudah tidak dapat di duga lagi untuk muncul hingga paya untuk dikenal semula.

  1. Setiap pejuang hatinya selalu merintih dan berkata, Bila lagi kemenangan itu wahai Tuhan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar