Rahasia
SOHIBUZ
ZAMAN
Oleh
: IBNU ZAMAN
DI SETIAP MASA ada yang menguasai
zaman disebut sohibuz zaman. Begitulah ketentuan dari Allah Taala disetiap zaman. Sebagai rahmat
Allah kepada umat, khususnya umat Islam. Sohibuz zaman ada dua kategori :
- Sohibuz zaman di awal kurun adalah Mujaddid. Kehadirannya laksana kedatangan Rasul di zaman adanya Rasul. Mujaddid memimpin lahir dan bathin manusia, dan yang menonjol pada seorang Mujaddid adalah perjuangannya dan kepemimpinannya.
- Sohibuz zaman yang bukan di awal kurun merupakan Ghaust ( Ketua Wali ) di zamannya kehadirannya adalah laksana Nabi di zaman adanya Nabi. Ghaust memimpin secara bathin dan berkatnya. Tapi yang menonjol dari Ghaust adalah ibadah dan zuhudnya.
Apa maksud Sohibuz zaman
?
- Yaitu orang yang paling arif atau kenal Tuhan di zamannya. Sangat merasa bertuhan dan memiliki rasa kehambaan yang mendalam. Yang sangat mendalam tentang ilmu hati manusia.
- Dia mendapat ilham dari Tuhan.
- Sangat paham bagaimana mendidik manusia sehingga hasil didikannya sangat berkesan pada jiwa manusia.
- Sangat memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi di zamannya.
- Kadang kala mendapat berita ghaib dari Tuhan, sebagaimana yang diceritakan Nabi kepadanya.
- Dia senantiasa mendapat petunjuk dari Allah Taala.
- Dia merupakan orang yang paling bertakwa di zamannya, sebagai anugerah Tuhan kepadanya.
Kedatangan
Sohibuz zaman banyak yang tidak mengetahui kecuali sedikit di kalangan umat
Islam. Bahkan kadang-kadang dia disusah-susahkan oleh manusia. Padahal secara
tidak disadari dialah pembawa berkat. Dengan sebab kehadirannya seluruh manusia
diberi rezeki dan dibantu, bahkan ada yang dimurahkan rezekinya.
Ada juga yang mendapatkan keselamatan
karenanya. Tidak kurang yang mendapat ilmu dan berkatnya. Ada orang yang dijauhkan bala bencana
karenanya. Do’anya makbul sehingga orang dapat bertawasul kepadanya.
Karena Allah Taala ingin
memperkenalkan sohibuz zaman kepada manusia maka masing-masing disetiap
peringkat memiliki keramat sebagai anugerah dari Tuhan.
Keramat yang terjadi kepada Mujaddid
banyak yang bersifat maknawi dan rohani, seperti sabdanya, kesabarannya,
keberaniannya, sehingga orang jatuh hati dengannya, perjuangannya dan
strateginya yang tepat. Sementara keramat yang terjadi pada Ghaust banyak yang bersifat lahir, seperti berjalan
di atas air, duduk di udara, harimau takut dengannya, makanan terhidang tanpa
mengusahakannya, pegang daun jadi uang dan sebagainya yang bersifat lahiriah.
Namun yang pasti untuk setiap zaman,
maka siapa yang membantu Sohibuz zaman akan dibantu sedang siapa yang
menghinanya akan terhina, kalaupun tidak dalam jangka pendek, maka dalam jangka
panjang pasti akan di timpah kehinaan.
Ciri-ciri dan Syarat-Syarat Perjuangan
Untuk Mendapat Kemenangan
CIRI-CIRI PERJUANGAN KEBENARAN
1.
Orang yang suka terlalu suka, yang
benci terlalu benci, sehingga kedua golongan ini hilang pertimbangan ( diluar
pikiran rasional ).
2.
Pemimpin selain mendapat ilmu yang
biasa, kalau dia bukan Nabi, dia dibantu ilham.
3.
Pengikutnya tidak ramai tetapi
berkualitas.
4.
Di dalam mendapat ujian, ia juga
mendapat bantuan-bantuan yang luar biasa dan tidak diduga.
5.
Berlakunya di dalam perjuangan itu
perkara-perkara seperti dibawah ini : mendapat berita-berita ghaib, mendapat
mimpi-mimpi yang benar, Yaqazah, Kasyaf, Firasat, Hati, Berkat, Karamah, Paling
tidak maunah diwaktu tertentu.
6.
Pengikutnya terlalu kasih kepada
pemimpin.
7.
Pemimpin pula laksana ayah kepada
pengikut-pengikutnya.
8.
Pengikut-pengikutnya diantara satu
sama lain, laksana satu keluarga dari pada seorang ibu dan seorang ayah.
9.
Pengikut-pengikutnya senantiasa
memperbaiki diri dari masa kemasa.
SYARAT-SYARAT KEMENANGAN
- Adanya seorang pemimpin yang cukup berwibawa. Seperti mempunyai ilmu yang cukup, ibadah yang baik, akhlak yang mulia. Berani, bijaksana, berstrategi, ia mengasihi dan dikasihi.
- Taat setia dari pengikut-pengikutnya yang tidak berbelah lagi.
- Mempunyai keyakinan yang kental dan luar biasa.
- Mempunyai pengikut-pengikut yang tabah dan sabar.
- Mempunyai pengikut-pengikut yang berakhlak mulia, ibadahnya baik bahkan merupakan ruhbanun fillail wa fursanun finnahar.
- Pengikut yang berukhuwah, bersatu dan bersefaham.
- Perjuangannya senantiasa diuji setiap masa hingga akhirnya menerima ujian-ujian yang besar.
- Setelah ahli-ahlinya dan pengikutnya ditapis dan disaring dan melalui ujian-ujian.
- Setelah pengikut-pengikutnya tinggal sedikit sehingga tidak logik lagi untuk menang.
- Manakala pemimpinnya sudah tidak dapat di duga lagi untuk muncul hingga paya untuk dikenal semula.
- Setiap pejuang hatinya selalu merintih dan berkata, Bila lagi kemenangan itu wahai Tuhan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar