MARI
MELATIH AKAL DAN NAFSU
DENGAN ILMU AGAR
TIDAK LIAR
DI
DALAM BERAMAL IBADAH KEPADA ALLAH
AKAL DAN NAFSU ADALAH TEMAN DIDALAM DIRI
MANUSIA, TETAPI
AKAL DAN NAFSU TANPA KENDALI IBARAT BANTENG DAN HARIMAU YANG MENANDUK KESANA
KEMARI DAN MENERKAM KESEGALA PENJURU TEMPAT DIDIRI MANUSIA ITU SENDIRI, DARI
ITU MARI KITA KENALI DAN KITA PELAJARI DIRI KITA (SIFAT-SIFAT JELEK KITA) AGAR
DAPAT KITA JINAKKAN DENGAN BERAMAL IBADAH DI DALAM METHODE ILMU YANG YANG
TERFOCUS PADA HATI DENGAN PENUH KETELITIAN DAN PENUH RASA KESABARAN YANG TINGGI
TENTUNYA DENGAN ILMU YANG BENAR, PAS, TEPAT DAN TERARAH DIDALAM SETIAP
MENGERJAKAN AMAL IBADAH APAPUN YANG DIPERINTAHKAN ALLAH SERTA DIDALAM SITUASI
DAN KONDISI APAPUN SELAMA HIDUP DIDUNIA INI.
27.
Hai jiwa yang tenang.
28.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29.
Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, 30. masuklah ke dalam syurga-Ku.
(Q.S.Al-Fajr (89) ayat 27-30)
Sudah kita lihat dan kita baca firman Allah di atas ini bukan…? Bahwa Nafsu
yang liar wajib kita jinakkan : ” HAI
JIWA YANG TENANG, KEMBALILAH KEPADA TUHANMU DENGAN HATI YANG PUAS LAGI
DIRIDHAI-NYA “. Bagaimana mungkin hati (jiwa) kita bisa tenang dan tentram
tanpa disertai methode yang khusus bil khusus untuk melatih kita agar selalu
berdzikir kepada Allah, seperti Allah berfirman didalam Al_Qur’an surat Ar Ra’d
ayat 28 dibawah ini:
t28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
(Q.S.Ar Ra’d (13) ayat 28 )
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam
sembahyangnya
(Q.S Al-Mu’ Minuun (13) ayat 1-2 )
16. Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman,
untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun
(kepada mereka),
dan janganlah mereka seperti
orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian
berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan
kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
(Q.S Al Haddid (57) Ayat 16)
ayat
tersebut di atas (Q.S Al Haddid (57) Ayat 16) menjelaskan bahwa: Allah meminta untuk orang yang sudah
beriman agar hati mereka (orang-orang yang beriman) wajib berdzikir hanya
kepada Allah semata. Tanpa ilmu, hampir mustahil hati kita dapat tunduk dan
berlapang dada dalam menghadapi kehidupan dunia.
Jadi, tidak ada cara
lain untuk menentramkan hati ( jiwa ) dan sholat yang khusyuk mau kita dapatkan
kalau tidak hati kita berdzikir kepada Allah dengan ilmu yang Benar, Pas, Tepat
dan terarah pada hati dalam segala bentuk amal ibadah yang kita kerjakan,
perhatikan dan baca berulang-ulang ayat ini, agar diri kita benar-benar sadar
dan mau segera untuk belajar di Thariqat mana saja yang berdasarkan Al-Qur’an
dan Al-Hadis, Qiyas Ijma’ Ulama. Kalau kurang puas lagi
akal dan Nafsu kita mengusul ayat diatas yang menerangkan bahwa untuk
menenangkan hati yang berdzikir pada Allah, mari kita buka dan kita baca lagi
firman Allah dibawah ini dengan pikiran yang waras dan dengan jiwa yang lapang
yang bunyi dan artinya sebagai berikut :
205. dan sebutlah
(nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan
suara, di waktu
pagi dan petang,
dan
janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai.
(Q.S.Al-A’Raaf
(7) ayat 205 )
Sudah jelas dan terang sekali akan
firman Allah diatas untuk kita segerakan menuntut ilmu-Nya, jangan mengandalkan
hafalan ayat-ayat, dan mengandalkan sholat dihadapan Allah, apalagi sering kita
dengar untuk mendapatkan sholat yang khusyuk artikan bacaan dalam sholat,
bayangkan Ka’ Bah dan lain-lain lagi penjelasan yang dulunya kita dapat dari
guru-guru kita maupun Ustadz-Ustadz dan para Mubaligh waktu kita mengaji di
Madrasah dan sekolah, apalagi mengamalkan Firman-firman Allah yang menjadi
gantungannya, ini semua salah besar dan akan menjerumuskan kita menjadi orang
yang Syirik tentunya didalam pandangan Allah, kenapa bisa menjerumuskan kita
kepada kesyirikkan kepada Allah…? karena Allah sudah berfirman didalam surat
Al-Ikhlas yang hanya memerintahkan hanya untuk BERGANTUNG hanya kepada Allah
saja tidak boleh kepada yang lain selain Allah. Memang firman-firman Allah itu
wajib kita baca didalam sholat seperti membaca surat Al-fatihah.
Juga di dalam firman Allah yang cukup terang dan
tegas:
35.
sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan
tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.
(Q.S Al Anfaal (8) Ayat 35)
Allah hanya suka dan senang kepada manusia yang selalu dan
selalu hanya untuk membersihkan hatinya dengan metode ilmu yang sangat di
Ridhai-Nya, dan selalu tetap menjaga hatinya secara Istiqamah dengan
Dzikrullah, mari kita lihat firman Allah dibawah ini yang artinya :
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan
jiwa itu,
10.
dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(Q.S.Asy Syam (91) ayat 9-10 )
LIHATLAH…
ALLAH HANYA SUKA DAN SENANG SERTA SANGAT RIDHO KEPADA ORANG-ORANG YANG SELALU
INGIN MEMBERSIHKAN HATINYA DENGAN ILMU DZIKRULLAH (BERDZIKIR HANYA KEPADA ALLAH
SAJA ) YANG HATINYA HANYA UNTUK MENCINTAI ALLAH SAJA.
55. Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik
hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi)
harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan
kelak akan melayang nyawa mereka,
sedang mereka dalam Keadaan kafir.
(Q.S.At-Taubah (9) ayat
55)
MARI KITA RENUNGKAN…, ALLAH
SANGAT MARAHNYA BILA HATI KITA SANGKUT KEPADA DUNIA, SEPERTI : SANGAT MENCINTAI
HARTA DAN ANAK-ANAK LEBIH KITA CINTAI DARI PADA ALLAH TA’ALA, SUNGGUH SANGAT
ALLAH MURKA SEKALI, SEHINGGA ALLAH MENCAP DIRI KITA SEBAGAI ORANG YANG MATINYA
( MELAYANG NYAWA KITA ) DALAM KEADAAN KAFIR.
Disajikan oleh:
Mursyid/Guru Besar/Mujaddid
Pengajian
Tasawuf Babur Ridho Rahmatullah Ahli
Thariqat Naqsyabandi Jabal Hindi
Syekh.
Muhammad Hirfi Nuzlan
Bin Haji
Muhammad Thahir Bin Muhammad Isa Bin Malan.
Selasa, 9 April
2013.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar