VISI
dan MISI
PENGAJIAN
TASAWUF BABUR RIDHO RAHMATULLAH
AHLI
THARIQAT NAQSYABANDI JABAL HINDI
MEDAN-SUMATERA
UTARA
VISI
JIHAD AL AKBAR YANG SESUNGGUHNYA,
MENDAPATKAN ISLAM YANG SEBENARNYA,
TERCIPTALAH MANUSIA YANG SEUTUHNYA
YANG BERSYARI’AT DAN BERHAKIKAT,
BERHAKIKAT DAN BERSYARI’AT
A fa man syarahallahu sadrahu lil islami fa huwa
‘ala nurim mir rabbih, fa wailul lil qasiyati qulubuhum min zikrillah, u’laika
fi dalalim mubin
Artinya:
22. Maka Apakah
orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia
mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat
Allah.
mereka itu dalam kesesatan yang nyata.
(Q.S Az Zummar (39)
Ayat 22 )
Fa
may yuridillahu ay yahdiyahu yasyrah sadrahu lil islami, wa may yurid ay
yudillahu
yaj’al
sadrahu dayyiqan harajan ka’annama yasaa’ ‘adu fis-sama’, kazalika
yaj’alullahur-rijsa ‘alallaazina la yu’minun.
Artinya:
125. Barangsiapa yang
Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk
agama) Islam. dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya
Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
seolah-olah ia sedang
mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
(Q.S Al An’am (6) Ayat
125)
MISI
1.
Memperkenalkan
dengan mensosialisasikan methode untuk
mendapatkan ISLAM YANG SEBENARNYA dan JIHAD YANG SESUNGGUHNYA berdasarkan Al Qur’an dan Al Hadits melalui jalan
berthariqat kepada seluruh umat Khususnya di Indonesia dan diseluruh dunia pada
umumnya.
Qul in kuntum tuhibbunallaha fattabi’uni
yuhbibkumullahu wa yaqfir lakum zunubakum, wallahu gafurur rahim.
Artinya:
31.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. " Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q.S Ali
Imraan (3) Ayat 31)
Ya
ayyuhallazina amanustajibu lillahi wa lirrasulu iza da’akum lima yuhyikum,
wa’lamu annalaha yahulu bainal-mar’i wa qalbihi wa annahu ilaihi tuhsyarun
Artinya:
24. Hai
orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa
Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya
kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
(Q.S Al Anfal
(8) Ayat 24)
Wa la qad
khalaqnal insaana wa na’lamumaa tuwaswisu bihii nafsuhuu wa nahnu aqrabu ilaihi
min hablil wariid.
Artinya:
16.
dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
(Q.S
Qaaf (50) Ayat 16)
2. Beraqidah atau bertauhid yang
benar sesuai yang dimaksud dan yang dikehendaki serta di Ridhoi Allah SWT.
Adapun
yang dimaksud dengan aqidah adalah Setiap perkara yang dibenarkan oleh jiwa,
yang dengannya hati menjadi tentram serta menjadi keyakinan bagi pemeluknya,
tidak ada keraguan dan kebimbangan di dalamnya. Bahwasannya Aqidah Islamiyah
adalah kewajiban yang paling besar dan
yang paling ditekankan. Karena itu, ia adalah sesuatu yang diwajibkan kepada manusia
(dikutip dari buku yang berjudul “ TAUHID UNTUK TINGKAT PEMULA DAN LANJUTAN”
hal 59 dan 62 Disusun oleh DR. Abdul Aziz Bin Muhammad, Alu Abd Lathif,
Diterbitkan Dibawah Pengawasan Direktorat Percetakan dan Penerbit Departemen
AGAMA SAUDI ARABIA)
wa-idz
akhadza rabbuka min banii aadama min zhuhuurihim dzurriyyatahum wa-asyhadahum
'alaa anfusihim alastu birabbikum qaaluu balaa syahidnaa an taquuluu yawma
alqiyaamati innaa kunnaa 'an haadzaa ghaafiliin
Artinya:
172.
dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
(Q.S
Al A’raaf (7) Ayat 172)
Wadz
kur rabbaka fii nafsika tadharru’aw wa khiifataw wa duunal jahri minal qauli
bil ghuduwwi wal aashaali wa laa takum minal ghaafiliin
Artinya:
205.
dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa
takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai.
(Q.S
Al A’raaf (7) Ayat 205)
Fa
iza qadaitumus salata fazkurullaha qiyamaw wa qu’udaw wa ‘ala junubikum, fa
izatma ’nantum fa aqimus-shalah, innas-salata kanat ‘alal mu’minina kitabam
mauquta
Artinya:
103.
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah
merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman.
(Q.S
An Nisaa’ (4) Ayat 103)
waqadaa
rabbukallaa ta'buduu illaa iyyaahu wabilwaalidayni ihsaanan immaa yablughanna
'indaka lkibara ahaduhumaa aw kilaahumaa falaa taqul lahumaa uffin walaa
tanharhumaa waqul lahumaa qawlan kariimaa
Artinya:
23.
dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah
seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka Perkataan yang mulia.
(Q.S
An Israa’ (17) Ayat 23)
yaa
ayyatuhaa nnafsu lmuthma-inna irji'ii ilaa rabbiki raadiyatan mardhiyya
fadkhulii fii 'ibaadii wadkhulii jannatii
Artinya:
27.
Hai jiwa yang tenang. 28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhai-Nya. 29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
30.
masuklah ke dalam syurga-Ku.
(Q.S
Al Fajr (89) Ayat 27-30)
Ali
r.a berkata: Nabi SAW bersabda: Jibril a.s berkata: Allah Ta’ala berfirman: “LA
ILA HA ILLALLAH itu sebagai bentengku, maka siapa yang masuk kedalamnya
aman
dari siksa-KU. (H.R. Ibn Asakir)
Abu
Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Perbaharui Iman kepercayaanmu”
ditanya: “Bagaimana memperbaharui iman ya Rasulullah”.
Jawab
Nabi: “Perbanyaklah membaca LA ILA HA ILLALLAH.
(H.R
Ahmad Al Hakim)
3. Menciptakan manusia seutuhnya yang
beriman dan bertakwa (IMTAK) serta
berilmu pengetahuan dan berteknologi (IPTEK) dalam pembentukan sumber
daya manusia (SDM) dan sumber
daya jiwa manusia (SDJM) yang
bersyari’at dan berhakikat, berhakikat
dan bersyari’at sesuai dengan
Al Qur’an dan Al Hadits dengan tidak meninggalkan kehidupan
dunia, kepentingan pribadi, keluarga, masyarakat, Bangsa dan Negara, Serta lebih
mengutamakan kepentingan umat diatas
kepentingan pribadi dan golongan
didalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
waman
yuthi'illaaha warasuulahu wayakhsyallaaha wayattaqhi faulaa-ika humul
faa-izuunwaman
Artinya:
52. dan barang siapa yang taat kepada
Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah
dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka
adalah orang- orang yang mendapat kemenangan.
(Q.S An Nuur (24) Ayat 52)
amman
huwa qaanitun aanaa-allayli saajidan waqaa-iman yahtsaru l-aakhirata wayarjuu
rahmata rabbihi qul hal yastawiilladziina ya'lamuuna walladziina laa ya'lamuuna
innamaa yatadzakkaru uluu l-albaab
Artinya:
9. (apakah kamu Hai orang musyrik yang
lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud
dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat
Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah
yang
dapat menerima pelajaran.
(Q.S Az Zummar (39) Ayat 9)
likulli
ummatin ja'alnaa mansakan hum naasikuuhu falaa yunaazi'unnaka fii l-amri wad'u
ilaa rabbika innaka la'alaa hudan mustaqiim
Artinya:
67. bagi tiap-tiap umat telah
Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan,
Maka janganlah sekali-kali mereka
membantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu.
Sesungguhnya kamu
benar-benar berada pada jalan yang lurus.
(Q.S Al Hajj (22) Ayat 67)
yaa ayyuhaa nnaasu innaa khalaqnaakum
min dzakarin wauntsaa waja'alnaakum syu'uuban waqabaa-ila lita'aarafuu inna
akramakum 'indallaahi atqaakum innallaaha 'aliimun khabiir
Artinya:
13. Hai manusia, Sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.
(Q.S Al Hujuraat (49) Ayat 13)
wabtaghi
fiimaa aataakallaahu ddaara l-aakhirata walaa tansa nashiibaka mina ddunyaa
wa-ahsin kamaa ahsanallaahu ilayka walaa tabghi lfasaada fii l-ardhi innallaaha
laa yuhibbu lmufsidiin
Artinya:
77. dan carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang
yang berbuat kerusakan.
(Q.S Al Qashash (28) Ayat 77)
4. Patuh dan taat kepada hukum
yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia disertai dengan rasa
kedisiplinan yang tinggi dengan menuntut ilmu secara bersungguh - sungguh dalam
menuju kepada Tuhan dan memperbaiki hati dan diri dari hari kehari menuju kesempurnaan Ilahi.
Ya ayyuhallazina
amanu ati’ullaha wa ati’ur-rasula wa ulil-amri minkum, fa in tanaza’tum fi
syai’in fa rudduhu ilallahi war-rasuli in kuntum tu’minuna billahi
wal-yaumil-akhir,
zalika khairuw wa ahsanu ta’wila
Artinya:
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu
berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan
lebih baik akibatnya.
(Q.S An Nisaa (4) Ayat 59)
Ya ayyuhal-insanu innaka kadihun ila rabbika kadhan
fa mulaqih
Artinya:
Hai manusia,
Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, Maka
pasti kamu akan menemui-Nya
(Q.S Al Insyiqaaq (84) Ayat 6)
KESIMPULAN:
Orang-orang yang berjihad Al Akbar di
jalan Allah untuk meraih Islam yang sebenarnya, yang bersyari’at dan
berhakikat, berhakikat dan bersyari’at dengan hati yang tetap selalu bersama
dengan Allah atau terus berdzikir mengingat Allah (Hablumminallah) yang tidak meninggalkan hubungan antara sesama manusia (Hamblum Minannas )
dengan terwujudnya ketentraman dan ketenangan abadi bersama dengan Tuhan. Jika
semua umat Islam melapangkan hatinya dengan berzikir hatinya kepada Allah, Sehingga terealisasi rasa aman, tertib,
rukun, harmonis, akrab, kasih sayang, kecintaan, keindahan, kesejukan, dan
kedamaian serta kebahagiaan antara
sesama umat beragama dan antar umat beragama yang bukan hanya ucapan belaka
(lipstick/penghias bibir) yang akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang dirahmati
dan diridhoi Allah, yaitu pemimpin yang dapat menjadi contoh bagi yang dipimpinnya,
sebagaimana semboyan Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh dan pelopor pendidikan
Nasional, yang semboyannya “ TUT WURI HANDAYANI “; Di depan, seorang pemimpin
harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik, di tengah atau di antara
rakyatnya, pemimpin harus menciptakan prakarsa dan ide, dan dari belakang
seorang pemimpin harus bisa memberikan dorongan dan arahan (ing ngarsa sung
tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani.), yang akhirnya akan terwujudlah negri adil dan makmur yang diberkati,
dirahmati dan diampuni Allah, “baldatun
toyibatun warobun ghofur”, dan istilah yang cukup populer “
Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto, titi, tentrem kerto
rahardjo.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar