BENGKEL NAFSU
Manusia perlu dan sangat wajib untuk mengetahui dan wajib
pula untuk dapat Membenahi, memperbaiki, dan membentuk, serta menyempurnakan,
lalu mengarahkan Nafsu pada Porsinnya masing-masing, sehingga nafsu dapat
terarah dan sangat dapat diterima Allah dan tentunya Allah meridhai nafsu yang
sempurna itu sebagai teman yang setia selama hayat masih dikandung badan.
Sebelum nafsu dapat diarahkan pada porsi yang
sesungguhnya, pastilah nafsu itu membabi
buta keadaannya dan sangatlah liar dan lasak lagi teramat ganasnya, sehingga
nafsu memegang peranan penting didalam kehidupannya, sehingga Nafsu menguasai
setiap diri manusia yang katanya mahluk paling sempurna dan paling mulia
didalam penciptaan Tuhan.
Namun karena nafsu jugalah manusia itu tercemar,
tergelincir dan hancur sehancur-hancurnya kepada tempat yang sehina-hinanya
kedalam Neraka Jahannam, Seperti Allah langsung mengatakannya didalam Al-Qur’an
surat Al-A’raaf (7) ayat 179.
dan
Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai
hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi.
mereka Itulah orang-orang yang lalai.
(Q.S.Al-A’Raaf
(7) ayat 179)
Firman Allah itu berbunyi antara lain :
Sesungguhnya
Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka),
(Q.S. At-Tiin 4-5 )
Perhatikan Allah mengatakan dengan terang dan jelas,
bahwa Allah menciptakan diri kita dalam bentuk yang
sebaik-baiknya dan sesempurna-sempurnanya dari mahluk ciptaan-Nya yang lain, karena manusia dilengkapi instrument otak
dan akal yang sempurna dan dapat berbicara serta diwajibkan untuk belajar
menuntut ilmu secara sempurna pula, karena binatang-binatang lain, seperti:
Anjing, Babi, Rusa, Kelinci, Marmut, Gajah, Harimau dan binatang-binatang
lainnya tidak diwajibkan belajar, kalau kita merasa manusia yang mempunyai akal
yang sempurna diwajibkan menuntut ilmu dengan akal itu, agar akalnya sempurna
didalam mengenal Allah dan didalam pandangan Allah, karena Allah meminta untuk
diri kita, agar dapat mengenal diri-Nya
dan dapat mengabdi secara penuh dan
totalitas mengabdi kepada-Nya yang telah menciptakan diri kita dengan
akal yang sempurna (Q.S. Az zumar (39) ayat 9). Bila diri kita dapat memahami
maksud Allah tentang penciptaan-Nya, maka beruntunglah orang-orang yang
mensucikan jiwanya selagi masih hidup didalam dunia yang fana ini, Qur’an surat
Asy
Syam ( 91) ayat 9-10)
“Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
Karena Allah menciptakan Jin dn Manusia, kecuali hanya
untuk mengabdi kepada-Nya, seperti firman Allah yang berbunyi :
56. dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
(Q.S.Adz-Dzaariyaat
ayat 56)
Sehingga nafsu yang ada di dalam setiap diri anak turunan
Adam dapat dilatih dan terlatih dengan baik, maka penempahan nafsu secara
totalitas-pun wajib diarahkan dengan menempah, memperbaiki dan mengarahkan
dengan cara yang tepat, pas, terarah dan benar dalam pengabdian nafsu itu
kepada Allah, seperti firman Allah SWT:
“ 27. Hai jiwa
yang tenang.
28.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29.
Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
30.
masuklah ke dalam syurga-Ku “.
(Q.S Al Fajr (89) Ayat 27-30)
Sehingga
nafsu perlulah dan sangat perlu (wajib) untuk masuk BENGKEL YANG MANA BENGKEL
NAFSU ITU HARUS BENAR, PAS, TEPAT dan TERARAH PADA AHLI PERBENGKELAN NAFSU. Karena
nafsu yang peot, bengkok, benyok dan rengsek perlu ditata kembali agar dapat terlihat
cantik dan memenuhi hasrat manusia yang melihatnya dan di dalam pandangan Allah
sangat diRidhoi-Nya.
Kalau nafsu masuk bengkel ibarat
mobil sudah peot, bengkok, benyok dan rengsek, sehingga mobil tersebut sudah
tidak berbentuk lagi, maka yang punya mobil menyerahkan kepada bengkel yang
ahli menanganinya secara totalitas pula mempercayakan serta penuh keyakinan
mempercayakan mobilnya pada ahli bengkel itu. Begitu pula dengan nafsu kita,
janganlah mengatur, mencampuri apalagi menyoal pada yang memperbaiki nafsu yang
hendak dibentuk agar nanti terlihat manis, cantik dan rupawan. Sehingga
cacatnya tidak tampak dan berbekas lagi.
Sempurnalah nafsu itu di dalam
padangan manusia yang disebut dengan Akhlak yang mulia dan sempurna pula di
dalam padangan dan penilaian dan keridhoan Allah.
Medan,
11 Maret 2013
Penyampai:
Mursyid/ Guru Besar/
Mujaddid
Syekh. Muhammad Hirfi Nuzlan
Bin H. Muhammad
Thahir Bin Muhammad Isa Bin Malan
Pimpinan
Pengajian Tasawuf
Babur Ridho Rahmatullah
Ahli Thariqat Naqsyabandi Jabal Hindi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar