PENYESALAN YANG TIADA GUNA DISAAT
SAKARATUL MAUT
SESAL
DAHULU PENDAPATAN,
SESAL
KEMUDIAN TIADA BERGUNA
Pepatah diatas seperti tak asing lagi kedengarannya
buat kita semua dan masih saja terus terngiang dikuping mengikuti perkembangan zamannya.
Jadi sebelum terlambat menyesal yang tiada berguna mari menuntut ilmu dan
belajar terus-menerus tanpa henti dan muak, apalagi bosan untuk mempelajari
Hati yang KERAS dan sangat enggan untuk
berdzikir kepada Allah, karena hati cenderung untuk mencintai isi dunia ini,
yang dapat melalaikan hati, bahkan mengeraskan hati, sehingga hati sangat
mudahnya membangkang Allah dengan orang yang menunjukkan jalannya dalam beramal
ibadah untuk menggapai keridhaan Allah yang pasti itu, tanpa keraguan
sedikitpun, tetapi jika kita terus mengikuti segala hawa nafsu yang dapat
melalaikan hati dan bahkan membuat hati menjadi keras dan melawan terus hingga
akhir hayat sehingga matinya dalam keadaan Kafir, begitulah kata Allah. Jika
hati terus keras tanpa dilatih dengan belajar sudah pasti tempatnya sesuai yang
dijanjikan Allah yaitu…..NERAKA JAHANNAM
YANG SANGAT MENGERIKAN DAN SANGAT MENAKUTKAN, TENTUNYA UNTUK ORANG-ORANG YANG
MAU BERPIKIR SECARA BAIK DAN BENAR, BUKAN UNTUK ORANG-ORANG YANG MENYIMPAN
BERBAGAI MACAM PENYAKIT-PENYAKIT HATI. (BUSUK HATI YANG SANGAT BAUK DAN
MENJIJIKKAN ITU DALAM PANDANGAN ALLAH) Agar hati kita dapat dicintai Allah,
maka rendahkanlah dan takutlah pada Allah yang Maha Kuasa dan Maha kuat serta
Maha berbuat sekehendak-Nya, karena Maha hebatlah Allah hingga kita sangat
berharap pada-Nya, yaitu hati kita tetap terus di dzikiri secara Istiqamah,
jangan lalaikan sedikitpun. Karena Allah telah berfirman didalam (Al-Qur’an
surat Al-a’raaf (7) ayat 205) yang
berbunyi :
“dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam
hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan
suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang
lalai.”
Firman Allah yang menyatakan kebanyakan
manusia dan Jin sebagai penghuni Neraka Jahannam yang sangat mengerikan itu
yang bunyinya sebagai berikut :
“
dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.”
(Q.S. Al-A’Raaf (7) ayat 179)
Jadi
wajib hanya takut dengan Allah saja dalam hidup ini dan tanpa alasan apapun
dengan berpandu pada sang pembimbing dalam berjalan menuju keridhaan Allah,
jadi jangan lalaikan hati pada Allah sedikitpun.
Wasiat
atau pesan Rasulullah :
Aku berpesan padamu agar engkau takut
kepada Allah Ta’ala sebab itulah induknya semua perkara ( yag baik), dan
hendaklah engkau suka berjihad, sebab Jihad itulah Kewibawaan Agama Islam. Juga
hendaklah engkau senantiasa berdzikir, Ingat pada Allah serta membaca Al-Qur’an
sebab itulah Rohmu dilangit,
sedangkan dzikirmu di Bumi.
(H.R.
Ahmad dari Abu Said ).
Dari
Abu Hurairah r.a. Rasulullah s.a.w Bersabda :
Dibuka
pintu Surga di hari SENIN dan KAMIS, lalu diberikan ampunan Dosa kepada setiap
orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, selain dari orang
yang antara saudaranya ada permusuhan. Maka diucapkan: “ Tunggulah dahulu
sampai kedua orang ini berdamai !
Tunggulah
sampai kedua orang ini berdamai !
Tunggulah sampai kedua orang ini berdamai !
Hadis
Riwayat Ahmad dan Baihaqi :
Sungguh
berbahagia orang yang mengIkhlaskan Hatinya untuk IMAN, menjadikan hatinya selamat, lidahnya benar, Nafsunya
tentram,
Tabiatnya lurus dan
menjadikan telinganya mendengar
dan
matanya melihat dengan perhatian.
dan banyak lagi firman-firman Allah dan
Hadis-Hadis yang menyatakan Neraka Jahannam untuk orang-orang yang membangkang,
orang-orang munafik dan keras hatinya dari mengingat Allah. …………..SADARLAH………..DAN……………………S
A D A R I L A H….!!! jangan buang-buang waktumu lagi dengan selalu
terus-menerus menipu dirimu sendiri dengan sia-sia….Cintailah Allah melebihi
apapun, termasuk dengan dirimu sendiri…….buatlah…..!!! …..,jangan janji-janji
saja dimulutmu yang tidak bisa dipegang dan dipercaya tanpa disertai dengan
hati dan tanpa perbuatan yang nyata.
172. dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuban
kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya
Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang
lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
(Q.S.Al-A’Raaf (7) 172)
Jadi tepatilah janji Jiwa ( Ruh ) yang
sudah berjanji pada Allah, ketika Allah memanggil Jiwa yang hendak ditiupkan
Allah kepada Janin ( pada waktu itu diri kita masih didalam rahim Ibu kita )
dan sekarang sudah terlahir dari Rahim Ibu kita ke dunia, yang sekarang kita
berada diatasnya, dan nanti setelah mati menghampiri diri kita, maka Jiwa itu
ditagih lagi Janjinya untuk tetap tidak lalai dari ke-Esaan Allah (tetap
berdzikir pada Allah), agar Jiwa kita itu telah benar menepatinya janjinya pada
Allah, maka Allah pun sayang pada Jiwa kita yang dulunya dititipkan Allah pada
tubuh kita yang disebut dengan nyawa ( Ruh ) yang telah kembali bersih dan suci
kembali seperti semula, dan manusia yang seperti ini tidak akan menyesal saat
sakaratul Maut menghampiri dirinya, sebaliknya apabila Jiwa kita itu tidak kita
jaga atau kita rawat dengan baik melalui jalan Berdzikir Pada Allah dengan metode
Dzikir yang Benar, Pas, Tepat dan Terarah dengan belajar menuntut ilmu dan
amalan dzikirnya wajib tepat pada inti
sasarannya yaitu:“ Jiwa (hati)”, yang masih
liar, jiwa yang masih membangkang, atau jiwa yang masih keras tidak mau tunduk
berdzikir mengingat Allah atau jiwa yang sudah Jahat atau jiwa yang telah
tercemar (jiwa yang mengingkari janjinya pada Allah, pada waktu Allah memanggil
Jiwa ketika di alam Ruh) maka merugilah orang-orang yang mengotorinya, jika
janjinya itu ia dustakan. Dan jika hanya nama Allah saja yang disebut kesallah
hati orang-orang tidak beriman pada kehidupan akhirat, seperti firman Allah
dibawah ini Qur’an surat Az-Zummar (39) ayat 45 yang berbunyi :
“ dan apabila hanya
nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada
kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang
disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.”
(Q.S.Az-Zummar
(39) ayat 45 )
Lihatlah,
sangat lucu dan menggelikan hati kita, tetapi sekaligus agar kita berpikir
lebih dalam lagi untuk belajar menuntut ilmu agar diri kita (hati) kita tidak
kesal untuk berdzikir pada Allah,
Hadis Riwayat Abdul
Barri dari Anas :
Carilah
ilmu, sekalipun di Negri Tiongkok ( Cina ), bahwasanya mencari ilmu itu adalah
Wajib bagi tiap-tiap orang Muslim. Sesungguhnya Malaikat itu selalu sama
meletakkan sayap-sayapnya bagi orang yang mencari ilmu karena rela ( setuju
sekali ) pada apa yang dicarinya itu.
Sehingga Allah mengatakan dengan sangat
terang dan jelasnya untuk kita pikirkan dengan menyatakan bertobatlah…!, dengan
melatih terus menerus dan tetap terus bersabar bersama sang pembimbing, karena
Allahpun sudah berfirman pula tentang siapa pengawas yang nyata yang harus kita
pandu selama dalam belajar menuntut ilmu dzikrullah didalam hati kita dengan
pengawasan dari Mursyid, dahulu Nabi Muhammad sebagai pengawas umatnya
dizamannya. Seperti firman Allah dibawah ini Qur’an surat Asy-Syuura (42) ayat
25 yang berbunyi :
“ jika mereka berpaling Maka Kami tidak mengutus kamu sebagai
Pengawas bagi mereka. kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah).
Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami Dia
bergembira
ria karena rahmat itu. dan jika mereka
ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka
ingkar) karena Sesungguhnya manusia
itu Amat ingkar (kepada nikmat).”
(Q.S.
Asy-Syuuraa (42) ayat 48).
Jadi,
jangan berpaling lagi setelah diri kita menuntut ilmu untuk belajar
menentramkan hati yang sangat lasak dan liar itu, walaupun berbagai macam
cobaan, goncangan, penderitaan, kesengsaraan, kepayahan, kepedihan, kepahitan
dalam hidup, bala, musibah, petaka, ketakutan, karena Allah telah berfirman
didalam surat Al-Baqarah (2) ayat 214
yang berbunyi :
“
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum
kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan
(dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang
beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah,
Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.”
( Q.S. Al- Baqarah (2) ayat 214 )
y” Disitulah diuji
orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya)
dengan goncangan yang sangat. “
(Q.S. Al-Ahzab (33) ayat 11 )
Didalam Hadis Qudsi Allah berfirman kepada Malaikatnya :
“ Pergilah kepada hamba-Ku. Lalu timpakanlah bermacam-macam ujian
kepadanya karena Aku mau mendengar suaranya”
(
H.Q.R. Thabarani yang bersumber dari Abu Umamah r.a.)
Keterangan dari tuan guru/
Mursyid sebagai pembimbing ( sebagai wasilah ) dalam berjalan Hati menuju pada
Allah, agar Hati nantinya dapat terus berdzikir dengan metode ( cara ) tuan guru dalam
membimbing para salik (murid ) dalam
perjalanan menuju kepada Allah YANG MAHA SUCI DAN MAHA MULIA DAN AGUNG ITU,
PERLULAH DENGAN KESABARAN YANG TIADA BATAS DAN TERUS BERJIHAD, YEGAKKAN SOLAT
DAN TERUS BERTAWAQAL DALAM BERBUAT KEBAIKAN DAN TERUS BERLOMBA-LOMBA DALAM
KETAATAN DENGAN ILMU.
Maka tinggal menunggu laknat Allah,
laknat Malaikat dan Laknat Manusia terhadap diri mereka yang berpaling dari
bimbingan untuk menuju pada Allah, karena hanya mau yang dirasakannya senang
saja baru dia yakin sama gurunya /Mursyidnya, tetapi jika datang ujian
menimpanya, maka ia menjadi Engkar, sesungguhnya manusia itu sangat menzalimi
dirinya sendiri. Jadi sebelum terlambat marilah nyatakan sekali lagi untuk
bertobat pada Allah yang Maha Suci lagi Maha Agung dan Maha Mulia serta Maha
Gagah perkasa itu, seperti firmanya dibawah ini.
u25. dan Dialah yang menerima taubat dari
hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang
kamu kerjakan,
(Q.S Asy Syuraa (42) Ayat 25)
Dan
Allah berfirman lagi yang sangat tegas akan ke ingkaran jiwa itu didalam surat
Al-An’am (6) ayat 93.
“ dan siapakah yang lebih zalim daripada
orang yang membuat kedustaan terhadap
Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", Padahal
tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata:
"Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah
dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam
tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil
berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa
yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah
(perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayatNya.”
(Q.S.Al-An’am (6) ayat 93).
Dan firman Allah SWT yang berbunyi:
“ Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang
kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan
kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian
(dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu
ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya
sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah
diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan
air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai
macam tumbuh-tumbuhan yang indah”.
(Q.S.
Al-Hajj (22) ayat 5)
Dan
Firman Allah SWT lagi yang berbunyi:
31. sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan Pertemuan
mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan
tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan Kami, terhadap
kelalaian Kami tentang kiamat itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di
atas punggungnya. Ingatlah, Amat buruklah apa yang mereka pikul itu.
(Q.S.
Al-An-‘am (6) ayat 31)
Kemudian
firman Allah SWT yang berbunyi:
IMaka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, Padahal kamu ketika itu melihat,dan Kami lebih
dekat kepadanya dari pada kamu.
tetapi kamu tidak melihat.
(Q.S. Al-Waqiah (56) ayat 83-85)
Serta Firman Allah yang berbunyi:
22. dan berkatalah syaitan tatkala
perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku
menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar)
aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu
mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat
menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku
tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak
dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat
siksaan yang pedih.
(Q.S.
Ibrahim (14) ayat 22)
Lagi
Firman Allah yang berbunyi:
“ dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka
dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya Kami dikembalikan (ke
dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan Kami, serta menjadi orang-orang
yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu Peristiwa yang mengharukan). tetapi
(sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu
menyembunyikannya[466]. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka
kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. dan Sesungguhnya
mereka itu adalah pendusta belaka.”
(Q.S.
Al-An-Am (6) ayat 27-28)
[466] Maksudnya:
mereka sebenarnya tidak bercita-cita ingin dikembalikan ke dunia untuk beriman
kepada Allah, tetapi Perkataan itu semata-mata diucapkan karena melihat kedahsyatan
neraka.
Lalu
Firman Allah SWT lagi yang berbunyi:
“(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir
itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata:
"Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)[1021], agar aku berbuat amal yang
saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu
adalah Perkataan yang diucapkannya saja. dan di hadapan mereka ada dinding
sampai hari mereka dibangkitkan[1022].”
(Q.S. Al-Mu’minuun (23) ayat 99-100)
[1021] Maksudnya: orang-orang kafir di
waktu menghadapi sakratul maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar
mereka dapat beriman.
[1022] Maksudnya:
mereka sekarang telah menghadapi suatu kehidupan baru, Yaitu kehidupan dalam
kubur, yang membatasi antara dunia dan akhirat.
Dan
Firman Allah SWT yang berbunyi:
“Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami
daripadanya (dan kembalikanlah Kami ke dunia), Maka jika Kami kembali (juga
kepada kekafiran), Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang zalim."Allah
berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu
berbicara dengan aku.”
!(Q.S. Al-Mu’minuun
(23) ayat 107-108).
Berawal dari tanah, kembali ke tanah(wal- awwalu, Wal-
Akhiru, wal-Dzhohiru, Wal-Bathinu), awal-awalnya bersih, maka kembali juga
diakhir wajib bersih pula, dari itu jangan pernah kamu buruk sangka dan amarah
pada pembimbingmu, bersabarlah dalam perjalanan menuju pada Allah dalam
menuntut ilmu tetap tegakkan sholat, serta terus bertaqwa kepada Allah, ikuti
syarat berjalan kepada Allah melalui pembimbingmu hingga ajal menjemput dalam
keabadian yang abadi bersama dengan yang Maha Agung dan Maha Mulia serta Maha
Suci itu………., Semoga kita tetap dalam naungan dan kasih sayang-Nya serta dalam
pelukkan cinta kasih sayang-Nya nan Abadi itu, berbahagialah orang-orang yang
mensucikan jiwanya dalam keimanan dan keyakinan yang teguh.
TUAN GURU YANG SELALU MENYAYANGIMU ….
Rabu,
20 Maret 2013
Penyampai:
Mursyid/ Guru Besar/ Mujaddid
Syekh.
Muhammad Hirfi Nuzlan
Bin H.
Muhammad Thahir Bin Muhammad Isa Bin Malan
Pimpinan
Pengajian Tasawuf Babur Ridho
Rahmatullah
Ahli Thariqat Naqsyabandi Jabal Hindi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar