Jumat, 24 Mei 2013

Tausyiah Mursyid/ Guru Besar/ Mujaddid


KALAU MERASA MANUSIA…..
WAJIB MENGABDI KEPADA ALLAH 
SECARA TOTAL


Pengabdian pada Allah itu tidak bisa setengah-setengah atau asal mau dikerjakan, lagi malas tidak dikerjakan, pengabdian kepada Allah wajib secara total litas meliputi, tubuh, pikiran, akal, dan Hati wajib diperjuangkan dengan jihad yang besar            (jihad Akbar) dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan dengan ke-tekad-an kuat dan bulat.

Allah telah berfiman didalam Al-Qur’an surat Adz dzaariyaat (51) ayat 56.
56. dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
(Q.S. Adz Dzariyaat (51) 56.

Tuan guru menafsirkan dan memaknai secara hakikat dan secara syari’at arti dan hikmah dari firman Allah dalam:” MENGABDI KEPADA-KU”. Adalah mengabdi :” HATINYA SECARA TOTAL LITAS”.  Tidak bisa setengah-setengah atau tanggung-tanggung, wajib bersungguh-sungguh Secara pas, tepat dan benar serta terarah dalam beramal ibadah dengan ilmu-Nya yang pas, tepat, benar dan terarah pula, untuk mencapai maqam TAQWA DI SISI ALLAH (Ihsan) yang sangat di Ridhai Allah, itu baru benar pengabdian secar total tubuh ( syaria’atnya ) dan hatinya tunduk dan sujud hanya pada Allah saja, yang tidak berpaling sedikit pun kepada selain Allah, dengan kata lain hatinya terus-menerus berkekalan dengan Allah, maka apabila setiap anak manusia yang ingin menyatakan cintanya pada Sang Maha Mulia dan Maha suci dan Maha Agung itu telah dapat diberikan Allah padanya dan tentunya dengan keridhaan Allah pula, terlihatlah secara otomatis seluruh perintah-perintah Allah akan sangat gemar dan sangat disukai dan sangat disenanginya, bahkan semakin menggila-gila beramal ibadah wajib dan yang sunat-sunat untuk menyatakan rasa cinta yang sangat mendalam, karena kelezatan dan rasa nikmat dan syahdu serta ketenangan dan ketentraman jiwanya ( hatinya ) teramat nyata dirasakannya, sehingga apapun perintah-perintah Allah itu dikerjakannya tanpa merasa capek dan letih, apalagi bosan, namun bagi orang-orang yang tidak diberikan Allah rasa itu dapat menimbulkan rasa buruk sangka serta rasa iri dan dengki hati yang dapat menimbulkan fitnah-fitnah yang Keji dan Kejam serta merta cacian, makian, selalu saja menjadi teman akrab baginya.

Jadi mengabdi dalam pandangan Allah dan yang dikehendaki Allah serta sangat di Ridhai Allah itu adalah setiap diri anak turunan Adam wajib hatinya ( jiwanya yang liar dan sangat jahat itu benar-benar telah terang dan kembali tahu dapat melihat Allah) atau tegasnya tidak buta lagi mata hatinya, karena kotoran-kotoran hati yang selama ini menutupi dan terhijab oleh dinding-dinding hawa Nafsu dunia Syaithan yang amat nyata itu. Kalau tidak mengabdi secara total Allah akan mengatakan kepada diri kita secara tegas didalam firman Allah yang berbunyi sebagai berikut :

Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah
 ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.”
                                                      (Q.S.Al-An Faal (8) ayat 55 )


            Penafsiran dan keterangan dari tuan guru :” Sesungguhnya binatang ( MAHLUK ) YANG PALING BURUK DI SISI ALLAH IALAH ORANG-ORANG KAFIR”. Orang-orang kafir itu adalah HATI yang keras yang hatinya tidak mau tunduk ( berdzikir ) kepada Allah, karena Iblis terus bersemayam didasar lubuk hati kita yang paling dalam, karena dirinya tidak dapat mengetahui dan meyakini akan hatinya menyaksikan Allah.

161. Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam Keadaan kafir, mereka itu mendapat la'nat Allah, Para Malaikat dan manusia seluruhnya.
(Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 161)

Mari kita bayangkan dan mari kita kilas balik akan perintah Allah pada Malaikat untuk tunduk dan sujud pada Nabi Adam yang diciptakan Allah sebagai Khalifanya di Bumi ( Q.S.Al-Baqarah (2) ayat  34). Malaikatpun bersujud, kecuali IBLIS, sungguh Iblis itu teramat sangat beraninya untuk tidak patuh dan sangat melawan dan sangat keras HATINYA, serta sangat takabbur dan sangat gengsi dirinya, karena Iblis melihat dan membaca perintah Allah itu dengan akalnya, maunya dengan melihat yang nyata-nyata saja, namun Iblis tertipu oleh pandangan luar atau secara kasat mata jahir saja, sedangkan dibalik (didalam tubuh Nabi Adam) tidak terlihat oleh Iblis suatu HIKMAH yang paling besar dibalik perintah itu atau dibalik Hikmah kejadian penciptaan diri Adam, bayangkanlah Iblis itu sudah dapat melihat Allah dengan jelas dan nyata sekalipun, masih saja berani melawan Allah, apalagi Iblis didalam dasar lubuk hati kita yang belum dapat melihat Allah, uuuhhh..!!!...Capek deh dan muaaaaak…deh…..dan …Bosan deh, dan putus asalah jadinya kalau diri kita tidak dapat bersabar bersama sang pembimbing untuk berjalan di jalan Allah. Memang dasar Iblis mahluk terkutuk dan sudah dikutuk Allah dan sangat di Murkai Allah, karena tidak mau patuh dan tunduk pada perintah Allah maka jika hati kita yang dikuasai IBLIS, tidak dapat kita dzikiri dengan metode ilmu yang Benar, pas, tepat dan terarah,  maka sesungguhnya, Allah, Malaikat dan Manusia Melaknat diri kita pula, karena sholat apapun yang kita kerjakan, amalan apapun yang kita buat, serta kebaikan apapun yang kita lakukan, semuanya akan sia-sia dan pasti ditolak Allah dengan tegas dan terang, coba lihat firman Allah yang sangat mengerikan ini, dimana sholat kita di Ka’Bah pun dinyatakan Allah hanya dapat siulan dan tepuk tangan serta mendapat azab Allah pula, karena kekafiran diri kita, bagaimana diri kita dikatakan Allah Kafir, sedangkan kita lagi bertawaf di Baitullah …oooh…! Alangkah malunya diri dan hati kita pada Allah, karena Allah sangat melihat isi hati kita, jadi untuk mengetahuinya semua itu, wajiblah diri kita untuk menuntut ilmunya secara Benar, pas, tepat dan terarah pada inti sasaran yang dikehendaki Allah, jika kita tidak mau belajar menuntut ilmu untuk menyatakan mau bertaqwa di sisi Allah, maka bersiap-siaplah untuk dilaknat Allah, dilaknat Malaikat dan Manusia…..ooohhh..!!! sungguh sangat mengerikan sekali semoga diri kita tidak termasuk golongan yang dilaknat Allah itu.

“sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan.  Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.”
 (Q.S. Al-An-Faal (8) ayat 35 )

Kafir disini adalah (iblis yang menentang Allah atau tidak mau sujud pada Adam, sehingga dirinya Engkar ), didalam diri manuia disebut dengan HATI, hati yang keras, hati yang melawan, karena tidak berdzikir pada Allah, karena Iblis bersemayam didalam dasar lubuk hatinya yang paling dalam, sehingga sholat mereka sudah berada disekitar Baitullah ( tanah suci Makkah) masih dikatakan Allah……rasakanlah azab disebabkan kekafiran diri kita, siapakah sesungguhnya orang kafir itu…?, diri kitakah,,,? Atau ibliskah…? Sungguh sangat mengerikan sekali firman Allah ini, jika kita tanpa ilmu, tentunya yang kafir itu adalah diluar Agama kita, jelas ini sangat keliru bila kita beranggapan seperti itu.

Bukan main mengerikan sekali firman Allah diatas, bila kita sadari sepenuhnya dan memperhatikan sepenuhnya dan meneliti dan mengamati diri kita dengan sesadar-sadarnya serta penuh pengakuan yang jujur dan kesatria. Apakah sudah benar diri kita mengabdi pada Allah secara Benar…?, benar didalam pengabdian secara totalitas didalam pandangan dan penilaian serta penilikkan Allah pada Hati kita masing-masing.


Senin, 4 Maret 2013

Penyampai:
Mursyid/ Guru Besar/ Mujaddid
Syekh. Muhammad Hirfi Nuzlan
Bin H. Muhammad Thahir Bin Muhammad Isa Bin Malan
Pimpinan
Pengajian Tasawuf Babur Ridho Rahmatullah
Ahli Thariqat  Naqsyabandi Jabal Hindi

Tidak ada komentar :

Posting Komentar