KALAU MERASA MANUSIA…..
WAJIB MENGABDI KEPADA ALLAH
SECARA TOTAL
Pengabdian
pada Allah itu tidak bisa setengah-setengah atau asal mau dikerjakan, lagi
malas tidak dikerjakan, pengabdian kepada Allah wajib secara total litas
meliputi, tubuh, pikiran, akal, dan Hati wajib diperjuangkan dengan jihad yang
besar (jihad Akbar) dan
dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan dengan ke-tekad-an kuat dan bulat.
Allah telah berfiman didalam Al-Qur’an surat Adz
dzaariyaat (51) ayat 56.
56.
dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
(Q.S. Adz Dzariyaat (51) 56.
Tuan guru menafsirkan dan memaknai secara hakikat dan
secara syari’at arti dan hikmah dari firman Allah dalam:” MENGABDI KEPADA-KU”.
Adalah mengabdi :” HATINYA
SECARA TOTAL LITAS”.
Tidak bisa setengah-setengah atau tanggung-tanggung, wajib
bersungguh-sungguh Secara pas, tepat dan benar serta terarah dalam beramal
ibadah dengan ilmu-Nya yang pas, tepat, benar dan terarah pula, untuk mencapai
maqam TAQWA DI SISI ALLAH (Ihsan) yang sangat di Ridhai Allah, itu baru benar
pengabdian secar total tubuh ( syaria’atnya ) dan hatinya tunduk dan sujud
hanya pada Allah saja, yang tidak berpaling sedikit pun kepada selain Allah,
dengan kata lain hatinya terus-menerus berkekalan dengan Allah,
maka apabila setiap anak manusia yang ingin menyatakan cintanya pada Sang Maha
Mulia dan Maha suci dan Maha Agung itu telah dapat diberikan Allah padanya dan
tentunya dengan keridhaan Allah pula, terlihatlah secara otomatis seluruh
perintah-perintah Allah akan sangat gemar dan sangat disukai dan sangat
disenanginya, bahkan semakin menggila-gila beramal ibadah wajib dan yang
sunat-sunat untuk menyatakan rasa cinta yang sangat mendalam, karena kelezatan
dan rasa nikmat dan syahdu serta ketenangan dan ketentraman jiwanya ( hatinya )
teramat nyata dirasakannya, sehingga apapun perintah-perintah Allah itu
dikerjakannya tanpa merasa capek dan letih, apalagi bosan, namun bagi
orang-orang yang tidak diberikan Allah rasa itu dapat menimbulkan rasa buruk
sangka serta rasa iri dan dengki hati yang dapat menimbulkan fitnah-fitnah yang
Keji dan Kejam serta merta cacian, makian, selalu saja menjadi teman akrab
baginya.
Jadi mengabdi dalam pandangan Allah dan yang dikehendaki
Allah serta sangat di Ridhai Allah itu adalah setiap diri anak turunan Adam
wajib hatinya ( jiwanya yang liar dan sangat jahat itu benar-benar telah terang
dan kembali tahu dapat melihat Allah) atau tegasnya tidak buta lagi mata
hatinya, karena kotoran-kotoran hati yang selama ini menutupi dan terhijab oleh
dinding-dinding hawa Nafsu dunia Syaithan yang amat nyata itu. Kalau tidak mengabdi secara total Allah
akan mengatakan kepada diri kita secara tegas didalam firman Allah yang
berbunyi sebagai berikut :
“ Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi
Allah
ialah orang-orang yang kafir,
karena mereka itu tidak beriman.”
(Q.S.Al-An
Faal (8) ayat 55 )
Penafsiran dan keterangan dari tuan guru :”
Sesungguhnya binatang ( MAHLUK ) YANG PALING BURUK DI SISI ALLAH IALAH
ORANG-ORANG KAFIR”. Orang-orang kafir
itu adalah HATI yang keras yang hatinya tidak mau tunduk ( berdzikir ) kepada
Allah, karena Iblis terus bersemayam didasar lubuk hati kita yang paling dalam,
karena dirinya tidak dapat mengetahui dan meyakini akan hatinya menyaksikan
Allah.
161. Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam Keadaan kafir, mereka
itu mendapat la'nat Allah, Para Malaikat dan manusia
seluruhnya.
(Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 161)
Mari kita bayangkan dan mari kita kilas balik akan
perintah Allah pada Malaikat untuk tunduk dan sujud pada Nabi Adam yang
diciptakan Allah sebagai Khalifanya di Bumi (
Q.S.Al-Baqarah (2) ayat 34).
Malaikatpun bersujud, kecuali IBLIS, sungguh Iblis itu teramat sangat beraninya
untuk tidak patuh dan sangat melawan dan sangat keras HATINYA, serta sangat
takabbur dan sangat gengsi dirinya, karena Iblis melihat dan membaca perintah
Allah itu dengan akalnya, maunya dengan melihat yang nyata-nyata saja, namun
Iblis tertipu oleh pandangan luar atau secara kasat mata jahir saja, sedangkan
dibalik (didalam tubuh Nabi Adam) tidak terlihat oleh Iblis suatu HIKMAH yang
paling besar dibalik perintah itu atau dibalik Hikmah kejadian penciptaan diri
Adam, bayangkanlah Iblis itu sudah dapat melihat Allah dengan jelas dan nyata
sekalipun, masih saja berani melawan Allah, apalagi Iblis didalam dasar lubuk
hati kita yang belum dapat melihat Allah, uuuhhh..!!!...Capek deh dan
muaaaaak…deh…..dan …Bosan deh, dan putus asalah jadinya kalau diri kita tidak
dapat bersabar bersama sang pembimbing untuk berjalan di jalan Allah. Memang
dasar Iblis mahluk terkutuk dan sudah dikutuk Allah dan sangat di Murkai Allah,
karena tidak mau patuh dan tunduk pada perintah Allah maka jika hati kita yang
dikuasai IBLIS, tidak dapat kita dzikiri dengan metode ilmu yang Benar, pas,
tepat dan terarah, maka sesungguhnya,
Allah, Malaikat dan Manusia Melaknat diri kita pula, karena sholat apapun yang
kita kerjakan, amalan apapun yang kita buat, serta kebaikan apapun yang kita
lakukan, semuanya akan sia-sia dan pasti ditolak Allah dengan tegas dan terang,
coba lihat firman Allah yang sangat mengerikan ini, dimana sholat kita di
Ka’Bah pun dinyatakan Allah hanya dapat siulan dan tepuk tangan serta mendapat
azab Allah pula, karena kekafiran diri kita, bagaimana diri kita dikatakan
Allah Kafir, sedangkan kita lagi bertawaf di Baitullah …oooh…! Alangkah malunya
diri dan hati kita pada Allah, karena Allah sangat melihat isi hati kita, jadi
untuk mengetahuinya semua itu, wajiblah diri kita untuk menuntut ilmunya secara
Benar, pas, tepat dan terarah pada inti sasaran yang dikehendaki Allah, jika
kita tidak mau belajar menuntut ilmu untuk menyatakan mau bertaqwa di sisi
Allah, maka bersiap-siaplah untuk dilaknat Allah, dilaknat Malaikat dan
Manusia…..ooohhh..!!! sungguh sangat mengerikan sekali semoga diri kita tidak
termasuk golongan yang dilaknat Allah itu.
“sembahyang
mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan.
Maka rasakanlah azab disebabkan
kekafiranmu itu.”
(Q.S. Al-An-Faal (8) ayat 35 )
Kafir
disini adalah (iblis yang menentang Allah atau tidak mau sujud pada Adam,
sehingga dirinya Engkar ), didalam diri manuia disebut dengan HATI, hati yang
keras, hati yang melawan, karena tidak berdzikir pada Allah, karena Iblis
bersemayam didalam dasar lubuk hatinya yang paling dalam, sehingga sholat
mereka sudah berada disekitar Baitullah ( tanah suci Makkah) masih dikatakan
Allah……rasakanlah azab disebabkan kekafiran diri kita, siapakah sesungguhnya
orang kafir itu…?, diri kitakah,,,? Atau ibliskah…? Sungguh sangat mengerikan
sekali firman Allah ini, jika kita tanpa ilmu, tentunya yang kafir itu adalah
diluar Agama kita, jelas ini sangat keliru bila kita beranggapan seperti itu.
Bukan main mengerikan
sekali firman Allah diatas, bila kita sadari sepenuhnya dan memperhatikan
sepenuhnya dan meneliti dan mengamati diri kita dengan sesadar-sadarnya serta
penuh pengakuan yang jujur dan kesatria. Apakah sudah benar diri kita mengabdi
pada Allah secara Benar…?, benar didalam pengabdian secara totalitas didalam
pandangan dan penilaian serta penilikkan Allah pada Hati kita masing-masing.
Senin,
4 Maret 2013
Penyampai:
Mursyid/ Guru Besar/ Mujaddid
Syekh.
Muhammad Hirfi Nuzlan
Bin H. Muhammad Thahir Bin
Muhammad Isa Bin Malan
Pimpinan
Pengajian Tasawuf Babur Ridho
Rahmatullah
Ahli Thariqat Naqsyabandi Jabal Hindi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar