Jumat, 24 Mei 2013

Sejarah


SEJARAH  SINGKAT  NAMA
“ JABAL HINDI “

Dalam buku  Bruinessen yang berjudul “ Thariqat Naqsyabandiah di Indonesia” ditemukan keterangan bahwa Kholil Hamdi Basya pernah konflik dengan Sulaiman al-Juhdi, Konflik itu pertama kali dimenangkan oleh Kholil Hamdi Basya tahun 1883, yang pada babak berikutnya dimenangkan oleh Sulaiman al-Juhdi. Kholil Hamdi Basya adalah orang yang sangat dekat dengan Pemerintahan, maka ia memenagkan konflik itu. Sulaiman al-Juhdi tidak menerima kekalahan itu, maka ia menyusun startegi untuk menyerang Kholil Hamdi Basya, dengan mengrim risalah ke berbagai belahan dunia bahwa tarekat yang dipimpin oleh Kholil Hamdi Basya telah menyimpang dari tarekat Naqsyabandiah karena memadukan musik dengan tarian erotik untuk menggapai gairah spiritual kepada Allah. Strategi Khoil Hamdi Basya berhasil dengan terbukti  semua murid pengikut Kholil Hamdi Basya meninggalkan ajarannya. Menurut bukuBruinessen bila dibandingkan dengan pengikut Sulaiman al-Juhdi, maka pengikut Kholil Hamdi Basya sudah tidak ada lagi. Sedangkan Sulaiman al-Juhdi tetap berdiam diri di Zawiyah Abdallah Arjinjani di bukit Abi Qubais. Dari sinilah Sulaiman Al-Zuhdi dikenal dengan gelar Syekh Jabal Abi Qubais yang di Indonesia dikenal dengan Naqsyabandiah Jabal Kubis.

Berdasarkan cerita di atas dapat dipahami, bahwa Tarekat Naqsyabandiah JABAL HINDI juga merupakan pecahan dari Tarekat Naqsyabandiah. Perpecahan itu  pada masa Sulaiman Al-Juhdi dan Kholil Hamdi Basya. Sulaiman al-Juhdi mewariskan Tarekat Naqsyabandiah JABAL KUBIS, dan Kholil Hamdi Basya mewariskan Tarekat Naqsyabandiah JABAL HINDI.

Menurut Khalifah Syahbuddin, nama JABAL HINDI murni dari Medan, yang mana JABAL HINDI adalah nama sebuah Gunung yang terdapat di Mekkah yang bersebelahan dengan JABAL KUBIS. Di JABAL HINDI inilah dahulu Tuan Syekh Muhammad Jamil menuntut ilmu kepada Kholil Hamdi Basya, dan peringkat  JABAL HINDI lebih tinggi dari JABAL KUBIS karena secara fhilosopis Tarekat JABAL KUBIS masih bergantung pada kebesaran Allah, sdangkan JABAL HINDI yang dituju hanya Allah dan Ridha-Nya.

Keterangan lain yang didapat dari Tuan Guru Syekh. Muhammad Hirfi Nuzlan Bin H. Muhammad Thahir Bin Muhammad Isa Bin Malan bahwa pada masa lalu ada seorang Guru Di Thariqat Naqsyabandiah yang mempunyai dua orang Khalifah, yang terdiri dari anaknya sendiri dan satunya orang lain. Anak sang Guru tersebut sangat berminat untuk meneruskan kepemimpinan ayahnya, sedangkan sang ayah melihat yang lebih pantas untuk menggantikannya adalah yang bukan anaknya. Maka dengan ‘arif sang guru tersebut memerintahkan kepada yang bukan anaknya untuk membuka pengajian sendiri. Maka Khalifah tersebut mendirikan  pengajian

yang bernama Pengajian Tarekat Naqsyabandiah Jabal Hindi sebagai pembeda atas tarekat yang ditinggalkannya tarekat Naqsyabandiah JABAL KUBIS.

2 komentar :