TUNJUKKAN KEPADA KAMI,
JIKA KAMU ORANG YANG BENAR DISISI ALLAH
Dan
manusia manakah yang berani membantah Allah, kalau tidak “IBLIS”…? JADI gak
usah heran lagi diri kita melihat Iblis-iblis yang amat nyata membantah
kebenaran yang kita sampaikan, islam bungkusnya, tapi dalamnya adalah Iblis
yang sangat Engkar, keras, jadi Islam itu dalam pandangan Allah adalah :” HATI
YANG TELAH TUNDUK ( BERDZIKIR ) PADA ALLAH. Seperti Firman Allah kepada Nabi
IBRAHIN a.s. walaupun nabi Ibrahin tidak mengerjakan sholat yang lima waktu itu
dan belum ada Al-Qur’an yang dibawa oleh junjungan Nabi Besar Muhammad s.a.w
yang mulia itu, perhatikan firman Allah itu dengan baik-baik dan teliti dengan
cermat.
130. dan tidak ada yang benci kepada agama
Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami
telah memilihnya[90] di dunia dan Sesungguhnya Dia di akhirat benar-benar
Termasuk orang-orang yang saleh.
(Q.S Al
Baqarah (2) Ayat 130)
[90] Di antaranya menjadi; Imam, rasul, banyak
keturunannya yang menjadi Nabi, diberi gelar khalilullah.
Allah SWT berfirman:
131. ketika Tuhannya berfirman kepadanya:
"Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada
Tuhan semesta alam".
(Q.S Al Baqarah (2) Ayat 131)
KETERANGAN
DAN PENAFSIRAN TUAN GURU :
Jadi
jelas dan tegas bagi kita semua yang sudah belajar menuntut ilmu bahwa Allah
dengan tegasnya mengatakan bahwa :” ISLAM ADALAH HATI YANG TUNDUK ATAU HATI
YANG TIDAK KERAS ATAU HATI YANG TIDAK MELAWAN ATAU HATI YANG TELAH TERBUKA ATAU
HATI YANG TELAH LAPANG, KARENA TELAH BERDZIKIR, SEHINGGA BERCAHAYALAH
(TERANGLAH) HATINYA, HATINYA TELAH TUNDUK PADA ALLAH”.
Maka Apakah orang-orang yang
dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam
lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka
yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan
yang nyata.
JELAS Nabi Ibrahim dan Nabi-nabi yang terdahulu telah islam, walaupun belum datang syari’at Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. sebagai Nabi terakhir. Tegasnya tidak ada lagi
Nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w.
Jadi jangan terus-menerus menipu diri sendiri,Q.S.
Al-Baqarah (2) ayat 9.
9. mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri
sedang mereka tidak sadar.
Masuklah Islam secara Kaffah yang meliputi
tiga unsur yang wajib berkaitan satu sama lain tidak bisa terpisah yaitu :” TUBUH, sebagai
yang terlihat menegakkan sholat dan mengerjakan semua perintah-perintah Allah dan
menjauhi semua yang dilarangnya, kalau itu semua orang dapat menjaganya
sedangkan LIDAH
membaca ayat-ayat Allah saat sholat, tetapi sudah jujurkah bahwa hati kita
terus berdzikir pada Allah saat membaca…? Dan apalagi ketika mengucapkan dua
kalimat syahadat :” ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAAH”. Diucapkan dengan lidah apakah
benar sudah ditasdiikkan (dibenarkan) oleh hati kita…? bahwa diri kita telah
bersaksi tiada Tuhan selain Allah..? dimanakah kita menyaksikan Allah itu…?
Jadi kalau lidah kita mengucapkan syahadat tanpa disertai Hati yang menyaksikan
Allah, maka semua amal kita akan dibuang Allah sejauh-jauhnya, jadi tidak
berpikirkah diri kita sekarang…? mau sampai kapan lagikah kita merubah tata
cara kita menghadap Allah secara benar, Pas, Tepat dan terarah..?? jujurlah pada diri kita sudah benarkan selama ini syahadat yang kita
ucapkan itu saat sholat ditegakkan dalam pandangan Allah..??? kalau belum
janganlah kita membantah bagi orang yang telah dibekali ilmu yang Benar, Pas,
Tepat dan terarah itu, karena sudah gak tau membantah pula lagi, nanti Allah
mencap diri kita sebagai binatang hina, seperti firman Allah itu yang berbunyi
:
55. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling
buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak
beriman.
(Q.S Al Anfal (8) Ayat 55)
Sedangka urusan Qalbu( Hati) wajiblah terus berhubungan (Hajj) berdzikir
pada Allah atau tegasnya hati kita terus berhubungan dengan Allah Dzat Wajibal
Wujud itu.
Allah berfirman didalam Al-Qur’an dalam surat
Al-Baqarah (2) ayat 139 yang artinya :
139. Katakanlah: "Apakah kamu
memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, Padahal Dia adalah Tuhan Kami dan Tuhan kamu; bagi Kami amalan Kami, dan bagi kamu amalan
kamu dan hanya kepada-Nya Kami mengikhlaskan hati,
Mengikhlaskan HATI
maksudnya dalam firman Allah diatas dalam penafsiran Tuan guru adalah : “
bagaimana hati kita yang buta dan jahat(tidak pernah berdzikir pada Allah
setelah kita akil baligh/dewasa) wajib
dikembalikan lagi, dengan jalan menuntut ilmu yang benar, pas, tepat dan
terarah pula berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadis pada orang yang benar, pas,
tepat dan terarah pula, agar dapat hati yang bodoh (tidak berdzikir pada Allah)
dan HATI yang jahat yaitu hati yang menduakan Allah ( hati yang mensyarikatkan
Allah ) dalam firman Allah Q.S, Al-Kahfi (180 AYAT 110 YANG artinya :
110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti
kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah
Tuhan yang Esa". Barang siapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang
saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepadaTuhannya".
Hati itu nantinya dapat kembali terang hatinya dapat
menyaksikan Allah ( Ihsan atau hati yang
khusyuk Q.S.Al-Mukminun 1-2) dan dapat bersih suci kembali /fitrah (Q.S
Asy-Syam 9) seperti semula dan dapat hatinya kembali berdzikir lagi secara
terus menerus alias tidak lalai (Q.S.Al-A’raaf 205 ) dan melekatlah nama Allah
didalam Hatinya hingga akhir hayatnya.
Tentunya wajiblah dengan ilmu dan dengan
seorang Mursyid sebagai Wasilah yang dapat mengerti bagaimana hati itu,
sehingga hatinya dapat dipahaaminya dengan jelas dan terang, sehingga Hatinya
dapat terarah menuju pada hakikat Hadirat Allah yang Maha Suci dan sudah pasti
wajib dengan metode (cara) beramal ibadah dengan ilmu yang benar, pas, tepat
dan terarah pada inti sasarannya : yaitu : “ HATI “ itulah yang disebutkan Allah dalam
firmannya yang berbunyi :
“ ………….. Dan hanya kepada-Nya kami Mengikhlaskan HATI”.
(Q.S Al Baqarah (2) Ayat 139)
Dan
jika mereka yang datang kepadamu terus memperdebat kamu tentang pengajian kamu,
atau amalan kamu, atau cara beramal kamu, maka katakanlah kepada mereka lagi
sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:
66. Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah
tentang hal yang kamu ketahui, Maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal
yang tidak kamu ketahui ? Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
( Q.S. Ali Imran (3) Ayat 66)
Dan firman Allah lagi yang lebih menegaskan
dalam surat Al-Kahfi ayat 54-55-56-57.
54. dan
Sesungguhnya Kami menjelaskan (berulang-ulang) bagi manusia dalam Al Quran ini
bermacam-macam perumpamaan. dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
55.
tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk
telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali
(keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat
yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.
56. dan
tidaklah Kami mengutus Rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang
batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka
menganggap ayat-ayat Kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai
olok-olokan.
57. dan
siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan
ayat-ayat Tuhannya lalu Dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah
dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati
mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (kami letakkan pula) sumbatan di telinga
mereka; dan Kendatipun kamu menyeru mereka
kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
Kalau sudah kata Allah:” TIDAK AKAN MENDAPAT
PETUNJUK SELAMA-LAMANYA, maka tempat mereka adalah dalam Neraka yang KEKAL
PULA, karena Hati dan telinga mereka sudah ditutup Allah, sebab didalam hati
mereka ada penyakit HATI, yang membawa mereka kedalam NERAKA JAHANNAM yang
paling dalam.
Jadi, jelas bagi kita yang telah belajar menuntut
ilmun-Nya dengan susah payah, telentang telungkup, sakit, menderita, sengsara,
payah, muak, benci, palak dan menimbulkan buruk sangka dan palak menimbulkan
Amarah pada Tuan Guru / Mursyid yang membimbing dalam belajar, namun semua kita
jalani dengan melatih rasa Kesabaran dan tetap menegakkan sholat dan tetap
tawakkal pada Allah, sehingga diri kita menjadi paham dan
mengerti bila berjumpa dengan “ syaithan-syaithan yang amat nyata itu yang
berlindung didalam tubuh Manusia yang dibungkus oleh tubuh yang dibalut kulit,
daging, urat, tulang, sumsum, darah, dan dilengkapi dengan : Kepala, mata,
hidung, telinga, tangan, kaki, dan lengkap segala isi perutnya, maka itulah orang-orang Kafir kata Allah
didalam Al-Qur’an itu didalam pandangan dan pernyataan Allah. Karena Allah
sudah berfirman didalam banyak ayat-ayat Al- Qur’an secara jelas, terang, lugas
dan tegas. Jadi tinggalkan saja orang-orang seperti ini bila kita berjumpa
dengan mereka, karena Allah telah memerintahkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan
para pengikut-pengikut yang mewarisi Hati Nabi karena telah belajar menuntut
ilmu-Nya yang Benar, Pas, Tepat dan terarah pada Hati yang pada Hakikatnya
hanya untuk Mencintai Allah dan Rasul-Nya saja. Maka beruntunglah orang-orang
yang telah belajar menuntut ilmu-Nya secara Benar, Pas, Tepat dan terarah untuk
membersihkan Hati menegakkan Agama Allah, yaitu :”HATI YANG BERSIH SUCI KEMBALI
SEPERTI SEMULA” DAN ITU JUGA YANG DISEBUT DENGAN SYAHADAT TAUHID ATAU YANG KITA
YAKINI SEBAGAI RUKUN ISLAM YANG PERTAMA DIDALAM RUKUN ISLAM YANG LIMA PERKARA
ITU.
Jadi HATI
kita tidak pernah berdusta apa yang dilihat dan dirasakannya,
sadarlah…………sadarlah……..sadarlah……!!!
11. hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
(Q.S An Najm (53) Ayat 11)
Kesimpulan
kaji kita hari ini jangan pernah takut sedikitpun kepada siapa saja, karena mereka itu teramat hina didalam pandangan Allah,
dalam menegakkan kebenaran kita hanya takut pada Allah saja. Semoga kamu semua
dikasihi dan disayangi serta sangat dicintai Allah, selamat berjuang….wahai
saudara-saudaraku dalam menegakkan yang Haq, kompak terus dengan
saudara-saudaramu yang se A-Aqidah denganmu, jalin terus silaturahmi yang KOKOH
dan kuat, jangan lemah sedikitpun, yang lemah, berarti bukan murid tuan,
tetapi…murid Syaitan yang nyata.
Tuan guru
yang selalu mengasihi dirimu dan tetap selalu menyayangimu hingga akhir hayat.
Medan, 25 Februari 2013
Penyampai:
Mursyid/
Guru Besar/ Mujaddid
Syekh.
Muhammad Hirfi Nuzlan
Bin H. Muhammad
Thahir Bin Muhammad Isa Bin Malan
Pimpinan
Pengajian
Tasawuf Babur Ridho Rahmatullah Ahli
Thariqat Naqsyabandi Jabal Hindi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar