Senin, 27 Mei 2013

Tausyiah Mursyid/ Guru Besar/ Mujaddid

TUNJUKKAN KEPADA KAMI,

JIKA KAMU ORANG YANG BENAR DISISI ALLAH

Dan manusia manakah yang berani membantah Allah, kalau tidak “IBLIS”…? JADI gak usah heran lagi diri kita melihat Iblis-iblis yang amat nyata membantah kebenaran yang kita sampaikan, islam bungkusnya, tapi dalamnya adalah Iblis yang sangat Engkar, keras, jadi Islam itu dalam pandangan Allah adalah :” HATI YANG TELAH TUNDUK ( BERDZIKIR ) PADA ALLAH. Seperti Firman Allah kepada Nabi IBRAHIN a.s. walaupun nabi Ibrahin tidak mengerjakan sholat yang lima waktu itu dan belum ada Al-Qur’an yang dibawa oleh junjungan Nabi Besar Muhammad s.a.w yang mulia itu, perhatikan firman Allah itu dengan baik-baik dan teliti dengan cermat.

130. dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya[90] di dunia dan Sesungguhnya Dia di akhirat benar-benar Termasuk orang-orang yang saleh.                        
 (Q.S Al Baqarah (2) Ayat 130)

[90] Di antaranya menjadi; Imam, rasul, banyak keturunannya yang menjadi Nabi, diberi gelar khalilullah.

Allah SWT berfirman:
131. ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
(Q.S Al Baqarah (2) Ayat 131)

KETERANGAN DAN PENAFSIRAN TUAN GURU :
Jadi jelas dan tegas bagi kita semua yang sudah belajar menuntut ilmu bahwa Allah dengan tegasnya mengatakan bahwa :” ISLAM ADALAH HATI YANG TUNDUK ATAU HATI YANG TIDAK KERAS ATAU HATI YANG TIDAK MELAWAN ATAU HATI YANG TELAH TERBUKA ATAU HATI YANG TELAH LAPANG, KARENA TELAH BERDZIKIR, SEHINGGA BERCAHAYALAH (TERANGLAH) HATINYA, HATINYA TELAH TUNDUK PADA ALLAH”.


Seperti firman Allah yang sangat terang dan jelasnya didalam surat Az-Zumar surat (39) ayat 22 yang bunyinya sbb:

Maka Apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata.

JELAS Nabi Ibrahim dan Nabi-nabi yang terdahulu telah islam, walaupun belum datang syari’at Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. sebagai Nabi terakhir. Tegasnya tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w.

Jadi jangan terus-menerus menipu diri sendiri,Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 9.
9. mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.

Masuklah Islam secara Kaffah yang meliputi tiga unsur yang wajib berkaitan satu sama lain tidak bisa terpisah yaitu :” TUBUH, sebagai yang terlihat menegakkan sholat dan  mengerjakan semua perintah-perintah Allah dan menjauhi semua yang dilarangnya, kalau itu semua orang dapat menjaganya sedangkan LIDAH membaca ayat-ayat Allah saat sholat, tetapi sudah jujurkah bahwa hati kita terus berdzikir pada Allah saat membaca…? Dan apalagi ketika mengucapkan dua kalimat syahadat :” ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAAH”. Diucapkan dengan lidah apakah benar sudah ditasdiikkan (dibenarkan) oleh hati kita…? bahwa diri kita telah bersaksi tiada Tuhan selain Allah..? dimanakah kita menyaksikan Allah itu…? Jadi kalau lidah kita mengucapkan syahadat tanpa disertai Hati yang menyaksikan Allah, maka semua amal kita akan dibuang Allah sejauh-jauhnya, jadi tidak berpikirkah diri kita sekarang…? mau sampai kapan lagikah kita merubah tata cara kita menghadap Allah secara benar, Pas, Tepat dan terarah..??  jujurlah pada diri kita  sudah benarkan selama ini syahadat yang kita ucapkan itu saat sholat ditegakkan dalam pandangan Allah..??? kalau belum janganlah kita membantah bagi orang yang telah dibekali ilmu yang Benar, Pas, Tepat dan terarah itu, karena sudah gak tau membantah pula lagi, nanti Allah mencap diri kita sebagai binatang hina, seperti firman Allah itu yang berbunyi :

55. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.
(Q.S Al Anfal (8) Ayat 55)

Sedangka urusan Qalbu( Hati)  wajiblah terus berhubungan (Hajj) berdzikir pada Allah atau tegasnya hati kita terus berhubungan dengan Allah Dzat Wajibal Wujud itu.

Allah berfirman didalam Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 139 yang artinya :
139. Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, Padahal Dia adalah Tuhan Kami dan Tuhan kamu; bagi Kami amalan Kami, dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya Kami mengikhlaskan hati,

Mengikhlaskan HATI maksudnya dalam firman Allah diatas dalam penafsiran Tuan guru adalah : “ bagaimana hati kita yang buta dan jahat(tidak pernah berdzikir pada Allah setelah kita akil baligh/dewasa) wajib  dikembalikan lagi, dengan jalan menuntut ilmu yang benar, pas, tepat dan terarah pula berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadis pada orang yang benar, pas, tepat dan terarah pula, agar dapat hati yang bodoh (tidak berdzikir pada Allah) dan HATI yang jahat yaitu hati yang menduakan Allah ( hati yang mensyarikatkan Allah ) dalam firman Allah Q.S, Al-Kahfi (180 AYAT 110 YANG artinya :

110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepadaTuhannya".

Hati itu nantinya dapat kembali terang hatinya dapat menyaksikan Allah  ( Ihsan atau hati yang khusyuk Q.S.Al-Mukminun 1-2) dan dapat bersih suci kembali /fitrah (Q.S Asy-Syam 9) seperti semula dan dapat hatinya kembali berdzikir lagi secara terus menerus alias tidak lalai (Q.S.Al-A’raaf 205 ) dan melekatlah nama Allah didalam Hatinya hingga akhir hayatnya. 

Tentunya wajiblah dengan ilmu dan dengan seorang Mursyid sebagai Wasilah yang dapat mengerti bagaimana hati itu, sehingga hatinya dapat dipahaaminya dengan jelas dan terang, sehingga Hatinya dapat terarah menuju pada hakikat Hadirat Allah yang Maha Suci dan sudah pasti wajib dengan metode (cara) beramal ibadah dengan ilmu yang benar, pas, tepat dan terarah pada inti sasarannya : yaitu : “ HATI “ itulah yang disebutkan Allah dalam firmannya yang berbunyi :

“ ………….. Dan hanya kepada-Nya kami Mengikhlaskan HATI”.
(Q.S Al Baqarah (2) Ayat 139)

Dan jika mereka yang datang kepadamu terus memperdebat kamu tentang pengajian kamu, atau amalan kamu, atau cara beramal kamu, maka katakanlah kepada mereka lagi sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:


66. Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui, Maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui ? Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
( Q.S. Ali Imran (3) Ayat 66)

Dan firman Allah lagi yang lebih menegaskan dalam surat Al-Kahfi ayat 54-55-56-57.

54. dan Sesungguhnya Kami menjelaskan (berulang-ulang) bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
55. tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.
56. dan tidaklah Kami mengutus Rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat Kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.
57. dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu Dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan Kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.

Kalau sudah kata Allah:” TIDAK AKAN MENDAPAT PETUNJUK SELAMA-LAMANYA, maka tempat mereka adalah dalam Neraka yang KEKAL PULA, karena Hati dan telinga mereka sudah ditutup Allah, sebab didalam hati mereka ada penyakit HATI, yang membawa mereka kedalam NERAKA JAHANNAM yang paling dalam.

Jadi, jelas bagi kita yang telah belajar menuntut ilmun-Nya dengan susah payah, telentang telungkup, sakit, menderita, sengsara, payah, muak, benci, palak dan menimbulkan buruk sangka dan palak menimbulkan Amarah pada Tuan Guru / Mursyid yang membimbing dalam belajar, namun semua kita jalani dengan melatih rasa Kesabaran dan tetap menegakkan sholat dan tetap tawakkal pada Allah, sehingga diri kita menjadi paham dan mengerti bila berjumpa dengan “ syaithan-syaithan yang amat nyata itu yang berlindung didalam tubuh Manusia yang dibungkus oleh tubuh yang dibalut kulit, daging, urat, tulang, sumsum, darah, dan dilengkapi dengan : Kepala, mata, hidung, telinga, tangan, kaki, dan lengkap segala isi perutnya, maka itulah orang-orang Kafir kata Allah didalam Al-Qur’an itu didalam pandangan dan pernyataan Allah. Karena Allah sudah berfirman didalam banyak ayat-ayat Al- Qur’an secara jelas, terang, lugas dan tegas. Jadi tinggalkan saja orang-orang seperti ini bila kita berjumpa dengan mereka, karena Allah telah memerintahkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan para pengikut-pengikut yang mewarisi Hati Nabi karena telah belajar menuntut ilmu-Nya yang Benar, Pas, Tepat dan terarah pada Hati yang pada Hakikatnya hanya untuk Mencintai Allah dan Rasul-Nya saja. Maka beruntunglah orang-orang yang telah belajar menuntut ilmu-Nya secara Benar, Pas, Tepat dan terarah untuk membersihkan Hati menegakkan Agama Allah, yaitu :”HATI YANG BERSIH SUCI KEMBALI SEPERTI SEMULA” DAN ITU JUGA YANG DISEBUT DENGAN SYAHADAT TAUHID ATAU YANG KITA YAKINI SEBAGAI RUKUN ISLAM YANG PERTAMA DIDALAM RUKUN ISLAM YANG LIMA PERKARA ITU.   

Jadi HATI kita tidak pernah berdusta apa yang dilihat dan dirasakannya, sadarlah…………sadarlah……..sadarlah……!!!

11. hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
(Q.S An Najm (53) Ayat 11)

Kesimpulan kaji kita hari ini jangan pernah takut sedikitpun kepada siapa saja, karena mereka itu teramat hina didalam pandangan Allah, dalam menegakkan kebenaran kita hanya takut pada Allah saja. Semoga kamu semua dikasihi dan disayangi serta sangat dicintai Allah, selamat berjuang….wahai saudara-saudaraku dalam menegakkan yang Haq, kompak terus dengan saudara-saudaramu yang se A-Aqidah denganmu, jalin terus silaturahmi yang KOKOH dan kuat, jangan lemah sedikitpun, yang lemah, berarti bukan murid tuan, tetapi…murid Syaitan yang nyata.

Tuan guru yang selalu mengasihi dirimu dan tetap selalu menyayangimu hingga akhir hayat.

Medan, 25 Februari 2013
Penyampai:
Mursyid/ Guru Besar/ Mujaddid
Syekh. Muhammad Hirfi Nuzlan
Bin H. Muhammad Thahir Bin Muhammad Isa Bin Malan
Pimpinan
Pengajian Tasawuf Babur Ridho Rahmatullah Ahli Thariqat  Naqsyabandi Jabal Hindi

Tidak ada komentar :

Posting Komentar